Sebuah Hikayah Tentang Keutamaan Ilmu. Bahwasanya Nabi saw. Berangkat ke masjid, setiba beliau di pintu masjid, terlihat syetan berada di situ, lalu beliau saw. bertanya: "Hai iblis, kenapa kau berada di sini apa maumu? Jawabnya: sebetulnya aku hendak masuk masjid dan menggoda orang yang tengah shalat, namun apa daya, rasa gentarku terhadap seorang pria yang tengah tidur ini, mengakibatkan rencanaku gagal. Lalu beliau saw. bertanya lagi: "Hai Iblis, kenapa kamu gak gentar berhadapan dengan orang yang shalat, padahal ia tengah beribadat dan munajat kepada Tuhannya, bahkan yang kau takuti orang yang tengah pulas tidur, dan lupa? Jawabnya: "Orang yang tengah mengerjakan shalat itu bodoh, gampang diperdaya, tetapi orang yang tengah tidur itu 'alim, maka jika aku memperdaya pelaku shalat dan merusak shalatnya, kekhawatiranku timbul jika yang 'alim bangun lalu membetulkan shalatnya si bodoh itu. Kemudian beliau saw. bersabda: "Tidurnya orang 'alim lebih utama dari pada ibadahnya orang bodoh." (Minhajul Muta'allim)
Kenapa ilmu lebih utama dari amal?
Argumentasi:
Ilmu mengungguli amal, sebab dengan adanya ilmu sekalipun amal kecil dapat dirasakan manfaatnya, tetapi amal tanpa ilmu, sekalipun amalnya besar/banyak tiada manfaatnya.
Kesimpulan:
Nilai ilmu lebih berharga daripada amal ibadah, dan sudah menjadi ketentuan wajib bagi orang yang beramal-ibadah, dibarengi dengan ilmunya, pelanggaran ketentuan tersebut berakibat sia-sia amal-ibadahnya, bagai debu berhambur ditiup angin