Bismillahirrahmanirrahim. Berikut ini adalah cara dan adab seorang penuntut ilmu lebih-lebih penuntut ilmu akhirat yang benar yang telah diajarkan oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka. Semoga dengan mengetahui dan menerapkan tuntunan ini, para penuntu ilmu yang mulia mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Cara menuntut ilmu yang baik antara lain:
Buang jauh akhlaq tercela, hiasi diri dengan akhlaq yang mulia.
Jangan dalam-dalam berkecimpung dalam urusan harta dunia. Lebih-lebih jika dalam menuntut ilmu Agama Islam itu berniat sesuatu harta dunia. Ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari akal fikiran itu ada dua, pengetahuan agama dan pengetahuan harta dunia. Keduanya ibarat jalan raya membentang kearah timur yang satunya ke barat. Bisakah berjalan ke timur sampai ke barat, berjalan ke barat sampai di timur atau sekali berjalan sampai di timur dan juga barat? Pada umumnya tidak bisa. Tetapi kalau berjalan ke barat sebagai sarana untuk mendapatkan yang di timur atau sebaliknya, mungkin juga bisa ditempuh. Allah berfirman : “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati di dalam rongganya…”.(Surat Al-Akhzaab, ayat 4).
Buang jauh-jauh rasa “sudah pandai” dan “lebih mengetahui” daripada sang Guru. Allah berfirman : “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyakininya”. (Surat Qoof, ayat 37).
Jangan meremehkan suatu bidang ilmu pengetahuan. Sebab ilmu itu saling berkait, bersambung dan menjelaskan. Mari kita rasakan firman Allah : “….dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata : “Ini adalah dusta yang lama’”. (Surat Al-Akhqoof, ayat 31).
Penyair Al-Mutanabbi bersair sebagai berikut : “Barangsiapa karena sakit mulutnya terasa pahit, maka air tawar ikut termakan pahit pada ini mulut yang sakit”.
Urutkan ketertiban belajar. Mula-mula yang terpenting, setelah bisa baru yang nomor dua, nomor tiga dan seterusnya. Jangan dengan serta merta seluruh pengetahuan akan di telan sekaligus. Allah berfirman : “Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepada mereka, sedang mereka membacanya dengan bacaan sebenar-benarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya…….”. (Albaqoroh, ayat 121).
Menuntut ilmu bertujuan untuk dapat hidup di dunia dengan diri sempurna yang berbudi utama, sedang di akhirat mendapat ridho Allah Ta’ala. Allah berfirman : “……niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang dianugerahi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”. (Surat Al-Mujadalah, ayat 11).
Di lain ayat tersebutkan : “(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah…..”. (Surat Ali Imron, ayat 163).
Yang Juga menjadi sebab ilmu itu dapat cepat diserap dan barokah adalah dengan sebab menghormati dan memulyakan orang yang mengajarkannya, di antaranya dengan cara mentaati dan menyegerakan perintahnya serta mengangkatnya lebih tinggi dari si penuntut ilmu itu sendiri.
Alhamdu lillaahi rabbil ‘Aalamiin. Semoga bermanfaat!