HIKMAH SALAT SUNAT
Kini saya akan mencoba
mengulas seputar hikmah salat sunat qabliyyah dan salat sunat ba’diyah sesuai
dengan kemampuan saya. Sesungguhnya, Allah lebih mengetahui. Dari setiap yang
berpengetahuan, Dialah Yang Maha Mengetahui.
Seseorang yang
terus-menerus makan satu jenis makanan pasti akan merasa bosan, meski lezat
rasanya. Seandainya ia memperoleh makanan yang lain, selera dan nafsu makannya
akan kembali muncul. Ini merupakan sudah menjadi tabiat manusia. Atas
pertimbangan ini, Allah menganjurkan manusia untuk mendirikan salat sunat yang
dilakukan sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah) salat wajib sebagai
pergantian variatif dari salat yang hukumnya wajib ke salat sunat. Penetapan ini
akan menjadi semangat baru untuk menunaikan salat wajib tanpa jemu dan
bosan.
Hikmah lainnya adalah bahwa
dalam melaksanakan salat wajib, hati seseorang mestinya laksana cermin yang
menggambarkan seluruh badannya dengan sempurna dan menyeluruh. Adanya anjuran
salat sunat sebelum salat wajib dimaksudkan untuk memastikan kebersihan hati dan
kekosongan pikiran sebelum menunaikan salat wajib. Salat sunat akan mencuci
seluruh kotoran dan kebimbangan hati dari segala kesibukan duniawi. Hati
sepenuhnya dipersiapkan untuk menghadapkan ke haribaan Allah dengan jalan
mengosongkan semua pikiran dari selain-Nya.
Hikmah salat sunat yang
dilakukan setelah salat wajib adalah bahwa, setelah kejernihan hati dan pikiran
diraih melalui salat sunat qabliyah, seorang hamba kemudian mendirikan salat
wajib dengan kesiapan hati dan keterbukaan pikiran. Untuk meneruskan dan
melanggengkan kenikmatan dan kejernihan hati inilah ia mendirikan salat sunat
ba’diyah. Dengan demikian, diharapkan bahwa kasih sayang Allah – yang hanya bisa
diperoleh dengan kelapangan hati – tidak akan terputus melimpahi seorang hamba.
Hikmah berikutnya adalah menutupi berbagai kekurangan – baik dalam rukun-rukun
salat maupun dalam aspek lainnya – yang tidak kita sadari dan sengaja ketika
menunaikan salat wajib. Selain untuk mendekatkan diri kepada-Nya, salat sunat
ba’diyah juga menjadi penyempurna berbagai kekurangan kita dalam salat wajib
yang dikerjakan sebelumnya.
Waktu dan kesempatan
terbaik yang bisa didapatkan seseorang adalah ketika ia bisa berdekatan dengan
Zat yang dicintai dan diimaninya. Salat sunat dianjurkan agar kita selamanya
mampu dan layak mendapatkan pertolongan-Nya dengan banyak bermunajat
kepada-Nya.
Demikianlah hikmah salat
sunat qabliyah dan ba’diyah yang dapat kita uraikan pada postingan kali ini.
Biasakanlah mengerjakan salat sunat agar kita tergolong orang-orang yang
beruntung (al-faizin) dan dekat dengan-Nya (al-muqarrabin). (Syaikh Ali Ahmad
al-Jurjawi)