Sebab-sebab timbulnya krisis akhlak. Kehidupan dunia yang semakin modern, di mana
segala akses yang menunjang kehidupan manusia mudah digapai membuat
batasan-batasan norma yang telah digariskan oleh agama menjadi semakin kabur,
bahkan seringkali batasan-batasan agama tersebut sengaja dilanggar dan
dinafikan, demi segala macam kebebasan yang diagung-agungkan.
Muncul norma-norma baru yang dianggap lebih baik
oleh para pengikutnya dibandingkan dengan syariat-syariat agama yang bersumber
dari wahyu Illahi. Padahal norma-norma baru tersebut sangat menyesatkan jiwa dan
pikiran manusia. Lihat saja seperti nudisme atau naturalisme, pernikahan sesama
jenis, kebebasa perbuatan dan pernyataan sexual, unisex (persamaan potongan dari
pakaian pria dan wanita), dan lain sebagainya.
Akibatnya timbul yang namanya dekadensi moral atau
krisis akhlak. Artinya moral sudah tidak berdaya lagi dalam suatu kekacauan
masyarakat yang sudah rusak. Fakta-fakta sejarah menjadi saksi bisu akan akibat
luar biasa yang ditimbulkan oleh krisis ahklak ini. Di dalam Al-Quran banyak
diceritakan tentang binasanya suatu kaum karena merosotnya moral ini. Sebut saja
kaum Nabi Luth as. Mereka binasa karena kegemaran mereka melakukan hubungan
sesama jenis atau homo sexual.
Di dalam syair dikatakan, “Hidup atau bangunnya
suatu negara itu ditentukan karena akhlaknya, jika mereka sudah tidak lagi
menjunjung tinggi norma-norma akhlak mulia, maka bangsa itu akan musnah bersama
musnahnya akhlak itu”.
Ada banyak hal yang yang menjadi sebab-sebab
timbulnya krisis akhlak ini. Ada yang bersifat laten atau tersembunyi karena
terbungkus dengan retorika kata-kata atau pemahaman yang nampaknya benar secara
logika tetapi hakikatnya merusak. Seperti pendapat yang mengatakan, khamr haram
bagi penduduk yang bertempat tinggal di negeri tropis (hangat), tetapi akan
menjadi halal jika bertempat tinggal di negara yang bersalju.
Contoh lain dari yang laten ini adalah kamuflase
di bidang kebudayaan dan kesenian yang menyebabkan anak-anak sulit membedakan
antara yang benar-benar seni dan yang akan merusak budi pekerti. Kasus Inul
Daratista contohnya yang sempat heboh beberapa waktu lalu, atau juga yang pernah
heboh adalah kasus seorang wanita yang menjadikan tubuh telanjang sebagai kanvas
untuk melukis (body painting). Semua itu sah atas nama seni bagi para
penganutnya.
Ada juga penyebab yang terang-terangan merusak
moral, seperti buku-buku bacaan cabul, majalah-majalah porno, dan blue film.
Semua itu secara terang benderang dan disadari merusak moral manusia terutama
generasi mudanya.
Hubbud Dunya atau dalam bahas Indonesia Cinta
Dunia adalah penyebab utama dari rusaknya moral atau akhlak seseorang. Apa yang
kita terangkan di atas sumbernya hubbud dunya ini. Karena cinta dunialah maka
ulama menjual agam dan akheratnya, para pemimpin lupa tugasnya, dan orang-orang
meremehkan agamanya, akhirnya berkuranglah nilai iman dan takwa dalam jiwa, yang
akan berakibat, orang-orang berbuat sekehendak hatinya saja, istilah kerennya
permissive society, tanpa mengindahkan rasa moralitasnya lagi.
Pada waktu 14 abad yang lalu, Nabi dan Rasul Allah
Muhammad saw, sebenarnya telah mengingatkan kepada kita tentang malepetaka yang
ditimbulkan oleh hubbud dunya tersebut. Beliau bersabda :
اصل جميع الخطايا حب الدنيا
Artinya: Sumber segala kesalahan, pelanggaran,
kejahatan, tindak kriminal itu ialah cinta dunia.
Beliau juga bersabda yang artinya: “Barangsiapa
mencintai sesuatu, maka ia menjadi budaknya”.
Demikianlah kita cukupkan dulu artikel yang kita
beri judul “Sebab-Sebab Timbulnya Krisis Akhlak” ini. Insya Allah di waktu yang
akan datang kita bahas kelanjutannya tentang cara menanggulangi krisis akhlak
ini. Semoga bermanfaat.
Wallahua’lam bishawab.