Kerjakanlah shalat dengan benar! |
Membaca judul yang di atas tentunya
membuat para pembaca sekalian tentu bertanya-tanya, kenapa kok rajin shalat
malah masuk neraka? Atau bahkan mungkin ada di antara pembaca yang mengatakan
judul ini terlalu provokatif dan mengada-ada. Sebelum menilai lebih lanjut,
sebaiknya pembaca sekalian membaca ulasan dibawah ini.
Ingatlah! Shalat merupakan amal
ibadah yang pertama yang akan dihisab kelak pada hari kiamat. Hal ini
menunjukkan begitu pentingnya shalat bagi orang-orang beriman. Jika shalat
seorang baik maka selamatlah ia dan jika shalatnya tidak baik, maka celakalah
ia. Mengabaikan atau tidak shalat dapat menggugurka amal-amal ibadah yang
lainnya.
Kenyataan ini diperkuat dengan sabda
Nabi dalam sebuah haditsnya, “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab (ditanya
dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan hamba di hari kiamat kelak
adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana
shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi)
Shalat merupakan kewajiban yang tidak
ada alasan untuk tidak mengerjakannya, bahkan dalam keadaan sakit yang parah
sekalipun. Tetapi Allah sangat penyayang kepada hamba-hamba-Nya, yang sedang
dalam keadaan sakit, sehingga diberikan keringanan-keringanan tertentu dalam
mengerjakan shalat. Intinya shalat tidak boleh untuk ditiggalkan. Dia adalah
yang memperkokoh benteng agama, dia adalah tiang tegak berdirinya agama.
Namun masih banyak orang yang
menganggap shalat ini hanya kewajiban dan rutinitas ibadah semata. Sehingga
mereka menganggap kalau sudah dikerjakan maka terlepaslah sudah dari beban,
tidak peduli apakah shalatnya benar atau tidak, khusyuk atau tidak. Bahkan di
dalam mengerjakan shalat merasa terpaksa dan bersikap bermalas-malasan. Pada
zaman modern ini shalat tampaknya sudah mulai diremehkan, dinomor sekiankan,
Jika ada keperluan yang remeh sekalipun cukup alasan bagi banyak orang untuk
tidak melakukannya.
Ketahuilah di dalam Al-Qur’an,
perintah yang paling sering Allah katakan adalah perintah tentang shalat. Ada
banyak ayat yang memerintahkan kita untuk selalu mendirikan shalat. Ya
mendirikan shalat, maknanya mengerjakan shalat dengan penuh keimanan dan hati
yang khusyuk ikhlas, tepat waktu, tidak mengakhirkannya dan tidak lalai baik di
luar maupu di dalam shalat.
Lalu bagaimanakah dengan orang yang
rajin shalat tapi tetap saja masuk neraka? Hal ini karena kelihatannya dia
shalat tetapi hakikatnya dia tidak shalat. Dengan kata lain orang tersebut tidak
mendirikan shalat. Dia shalat bukan karena Allah, tetapi dia shalat hanya supaya
dianggap rajin, sholeh dan sebagainya. Tidak ada keikhlasan di dalam hatinya.
Bahkan ada juga yan meremehkan shalat dengan mengumpulkannya pada satu waktu
tanpa uzur.
Shalat juga menjadi tidak berguna
kalau lisannya suka berdusta. Ya, serajin apa pun orang shalat, tetapi jika dia
suka berdusta maka shalatnya itu akan menguap menjadi sia-sia belaka. Berdusta
itu merupakan salah satu dosa besar.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan
mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An-Nahl ayat 105)
Dan yang juga menyebabkan orang masuk
neraka walaupun rajin shalat adalah orang-orang yang suka mabuk-mabukan atau
minum minuman keras. Bagaimana mungkin orang yang rajin shalat tetapi doyan sama
minum-minuman keras. Itu sama saja menyampur aduk kebaikan dan keburukan
sekaligus. Padahal kalau betul-betul mendirikan shalat dapat mencegah diri dari
perbuatan yang mungkar.
Rasulullah sendiri mengatakan bahwa
setiap minuman keras itu adalah induk dari segala macam kejahatan, bahkan
rasulullah melarang setiap muslim untuk mendekati khamr, apalagi meminumnya.
Baik sedikit atau banyak, khamr adalah barang haram yang tidak boleh diminum
oleh orang-orang muslimin dan muslimat.
Rasulullah juga melaknat orang-orang
yang berhubungan dengan minuman keras (khamr), untuk itu wajib hukumnya bagi
setiap orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul untuk menghindari dan
menjauhinya. Dan bersegeralah untuk bertaubat apabila pernah meminumnya.
Dan tabiat-tabiat buruk lainnya yang
dapat menyebabkan sesorang terjerumus ke dalam api neraka, walaupun dia rajin
shalat, adalah shalat tapi percaya dukun atau tukang ramal, ingatlah urusan
ghaib itu hanya Allah semata yang tahu, bukan makhluknya apalagi dukun! Terus,
shalat tapi suka menggunjingkan dan menyebarkan keburukan atau aib orang lain.
Dan yang lainnya lagi, shalat tetapi mengabaikan anak yatim, mengenai pengabaian
anak yatim ini silahkan anda baca dan resapi makna dari Al-Qur’an Surat
Al-Ma’un.
Demikianlah penjelasan berkaitan
dengan judul “Rajin Shalat Tapi Masuk Neraka” di atas. Semoga artikel ini dapat
membuat kita lebih berhati-hati dengan perintah shalat ini. Ingatlah, untuk apa
susah-susah shalat kalau akhirnya shalat kita sia-sia. Terakhir, semoga kita
bukan termasuk golongan orang-orang merugi di atas. Aamiin Yaa
Mujiibassaailin.