HIKMAH DICIPTAKANNYA SETAN. Sebelumnya mari kita awali dengan firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Ali Imran :191, “yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”
Penjelasan dari firman Allah di atas adalah Allah SWT menciptakan alam
semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau
sia-sia, termasuk dalam penciptaan setan pada hakekatnya memiliki hikmah
tersendiri lebih-lebih ditinjau dari sisi nilai ibadah.
Dikatakan oleh Imam Algazali; apabila kita hendak mengetahui semua kekurangan pada diri kita, carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat
kitalah yang tahu kekurangan kita. Bila kamu belum memeperolehnya pada
sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh-musuh itu biasanya sangat mengenal kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Karekter lawan adalah selalu mencari kelemahan musuhnya
untuk dijatuhkan.
Dulu, Iblis adalah makhluk Allah yang terkenal ketaatan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT. Kemudian dia berlaku sombong dan kufur setelah bapak manusia
Nabi Adam, as diciptakan. Dia menolak perintah Allah untuk memberikan sujud
(penghormatan) kepada Adam, sedangkan para malaikat tunduk dengan perintah
tersebut. Hal ini dengan jelas terdapat dalam Surat Al-Baqarah : 34 yang
artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah
kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
Setan berasal dari fi'il syathana yang berarti
menyalahi, menjauhi. Setan artinya pembangkang pendurhaka. Menurut istilah, syaitan
adalah pendurhaka yang selalu menyesatkan dan menghalangi dari
jalan kebenaran. Dengan pengertian ini, syaitan tidak hanya dari kalangan jin, tetapi juga dari kalangan
manusia (QS. 114: 1-6/QS. 6:112). Makhluk yang pertama membangkang kepada Allah
adalah iblis. Maka iblis itu disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka juga
disebut setan (QS. 2 : 36/4 : 118).
Iblis adalah setan yang terusir dan penuh kutukan. Dia minta dipanjangkan
umurnya dan berjanji akan mengelicirkan hamba Allah atau anak cucu Adam dari
jalan kebenaran. Dia bersama pasukannya yang telah terjerat oleh buaian dan
rayuannya, baik setan dari jin maupun setan dari manusia berupaya terus sampai
akhir zaman menggoda dan menjerumuskan manusia dan jin ke lembah kenistaan dan
kekufuran.
Dalam menggoda manusia, setan menyusup ke jiwa, mengajak kepada sesuatu yang jahat dan membangkitkan nafsu yang rendah
(syahwat). Di samping itu dijadikannya
wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan duniawi lain sebagai penjerat untuk merendahkan manusia. Dibuat indah dunia itu, dihiasinya sedemikian menarik
hingga manusia tergoda, terbuai, buta mata hatinya, kemudian menganggap semua
yang haram jadi halal. Akhirnya manusia terjerumus ke dalam lembah kenistaan. Jadilah manusia terjerumus ini menjadi hamba
setan, dalam al-Quran juga disebut setan (QS. 38 : 37-38) dan golongan mereka juga disebut golongan setan (hizbusy-syaithan - QS. 58 : 19).
Kemudian, adakah hikmah diciptakan setan tersebut? Di awal kita sudah
menjawab pertanyaan ini dengan mengutip Surat Ali Imran : 191. Kemudian secara
implisit dijelaskan oleh Al-Imam Al-Ghazali bahwa musuh sekalipun tetap ada
manfaatnya untuk introfeksi dan mengoreksi diri dari segala kelemahan dan
kekurangan kita sebagai hamba Allah. Dan setan itu adalah musuh manusia, musuh
orang-orang beriman!
Berikut ini beberapa hikmah dari diciptakannya setan oleh Sang Maha Pencipta.
1. Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah
Allah
Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji (QS.
29:2). Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan
keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan
bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan
jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 : 30-31).
2. Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah.
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya
mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51 : 56). Kemudian setan datang menggoda
manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, membisikkan ke
dalam hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap
tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan
tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi
kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu
menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan
menjadi hamba setan.
3. Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.
Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat
perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan
Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba
Allah.
4. Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.
Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan
baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3 : 195).
5. Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan,
meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.
Karena setan senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia
lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang
selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya
kesempatan untuk mengganggunya.
Demikianlah hikmah diciptakannya setan yang dapat kita petik
dan paparkan pada postingan kali ini. Kita memohon perlindungan kepada Allah SWT
dari segala godaan setan yang terkutuk sehingga kita dapat membentengi iman kita
hanya kepada Allah SWT tanpa ada kesyirikan sedikitpun didalam menyembah
kepada-Nya. Amin Yaa Mujiibassaailin